Home » , » Meningkatkan Greget Menulis dan Meneliti Mahasiswa

Meningkatkan Greget Menulis dan Meneliti Mahasiswa

Written By Unknown on Kamis, 25 April 2013 | 17.50




UIN Sunan Kalijaga merupakan salah satu Perguruan Tinggi Agama Islam tertua di Indonesia. Faktanya universitas ini telah  banyak melahirkan peneliti-peneliti yang handal yang riset-risetnya menjadi sumbangsih bagi khazanah ilmu pengetahuan. Disamping itu universitas ini juga banyak menelurkan  kader-kader penerus bangsa yang tidak hanya kritis dalam teori, tetapi juga berkompeten dalam aktualisasi. Akan tetapi amat disayangkan pada saat ini nyaris tidak terlihat lagi kader-kader riset yang handal dalam diri UIN itu sendiri, penulis kira ini merupakan suatu persoalan yang besar bagi kita semua, dan yang menjadi pertanyaan kemudian  adalah  apakah itu merupakan salah satu efek yang timbul akibat mahasiswa itu sendiri yang kurang berminat dalam hal menulis dan membaca untuk membuat riset baru, atau memang tidak adanya suatu lembaga yang menjadi tempat bagi mahasiswa dalam  menuangkan bakat dan minatnya yang inspiratif itu sendiri?
Kita ketahui bahwa  menulis adalah bagian penting dari output aktualisasi kegiatan membaca dan menulis. Orang berpikir tanpa membaca maka hasil pemikirannya akan ‘membabi buta’, tidak mempunyai dasar fakta dengan tingkat argumentasi yang mentah, klaim atas kebenaran (pendapat) dilakukan secara subjektif. Orang yang membaca tanpa kesadaran dan kemauan untuk bersikap kritis atas teks atau naskah yang sedang dibaca akan melahirkan individu mudah dipengaruhi atau terindoktrinasi.
Hasil bacaan selain menambah pengetahuan, akan menginsipirasi pembaca untuk berpikir tentang substansi yang dibaca. Berpikir terhadap teks dan konteks dari bahan bacaan terhadap fenomena kekinian menjadi bagian berpikir problematis, sistematis dan solutif. Kegiatan berpikir menjadi bagian olah intelegensi dengan sikap kritis atas informasi dan penerapan informasi pada kenyataan.
Menulis adalah salah satu bentuk  aktualisasi dari kegiatan berpikir selain dengan berbicara (membangun argumen).  Sebagai hasil aktuliasi buah pikir, maka menulis menjadi bagian dari cerminan pikiran kita. Menulis ibarat bercermin, sehingga  yang tidak pernah menulis, berarti tidak pernah memandang cermin. Kegitan menulis akan mendorong untuk membaca (kembali) memperkaya ide dan mendalami gagasan yang sedang ditulis.
Ada dua faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca dan tulis mahasiswa. Pertama, adalah faktor intrinsik dan kedua, faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yakni, berkaitan dengan motivasi dari mahasiswa dan proses belajar mengajar yang membentuk ‘watak’ enggan untuk membaca dan menulis.  Faktor ekstrinsik adalah kurangnya ‘ruang’ aktualisasi di lingkungan akademik baik itu penyediaan lembaga tempat di mana  mahasiswa dapat  menuangkan hasil pikiran mereka dan tidak menutup kemungkinan menjadikan sebuah riset yang baik. Tidak ada suatu perkataan yang  mengatakan, bahwa dengan menulis kita akan rugi, justru dengan menulis kita banyak memperoleh pengetahuan dan penghasilan.
Selain itu faktor ekstrinsik, dengan kata lain sebagai  konteks membagi dan menimba pengetahuan membutuhkan ketersalingan antara para pihak yang terlibat. Paradigma bahwa dosen pemilik tunggal pengetahuan perlu dibongkar, tetapi pembongkaran tersebut membutuhkan peran mahasiswa yang berpengetahuan dan berwawasan. Mahasiswa perlu membangun daya kritis dan kemampuan mengkomunikasikan buah pikir. Daya kritis dan kemampuan tersebut hanya bisa diperoleh dengan membaca dan menulis juga tersedianya lembaga tempat memperdalam ilmu pengetahuan. Jika kedua faktor intrinsik dan foktor ekstrinsik  telah di penuhi maka, minat dari mahasiswa untuk menulis dan melukan riset tersebut akan menjadi tergugah dan dibantu dengan  lembaga yang dapat memberikan bimbingan.
Penulis menyarankan, agar kedepannya ada suatu lembaga yang dapat menampung inspirasipara mahasiswa yang memiliki bakat menulis dan riset di  UIN Sunan Kalijaga. Dan melahirkan peneliti UIN  Sunan Kalijaga yang handal walaupun kiranya  itu semua memiliki tantangan yang berat dengan kemajuan teknologi  yang semakin pesat , itu semua  adalah faktor kunci suksesnya UIN dan dengan adanya lembaga tersebut tidak tutup kemungkinan lembaga itu dapat mengharumkan nama baik UIN, baik itu di kancah nasional maupun internasional, sebagaimana kata pepatah  Tekat yang bulat menghasilkan yang nyata”.


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rahmad Kadry - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger